Hidup Sehat Itu Sederhana
8 Tahun Jadi Anak Kost, Sehat Bukan Jadi Masalah
Menarik, beberapa saat yang lalu
ketika ada pernyataan “Hidup sehat untuk anak kost rasanya sulit dilakukan”.
Apa yang sebenarnya membuat sulit? Atau sebenarnya pernyataan tersebut hanya
mengada-ada. Mari kita coba intip satu per satu dilema anak kost dalam
menjalani hidup sehat...hehehe
1.
Memenuhi kebutuhan nutrisi
seimbang
Dalam memenuhi kebutuhan nutrisi seimbang untuk anak kost tantangannya
pasti berhubungan dengan pandai mengatur uang bulanan. Hehehe....gak mungkin
ada yang gak setuju dengan pendapat itu. Mari kita sederhanakan:
Nutrisi yang penting untuk kita penuhi adalah karbohidrat, protein, lemak,
vitamin, mineral dan semua itu harus kita penuhi minimal ketika makan 3x sehari
saat sarapan, makan siang dan juga makan malam. Gak harus mahal, namun pastikan
pada porsi yang pas, tidak kurang tapi juga tidak berlebihan.
a.
Karbohidrat : nasi putih, nasi
merah, nasi hitam, oat, kentang dll
b.
Protein & Protein : ayam,
ikan, daging sapi, tahu, tempe dll
c.
Vitamin & Mineral :
Buah-buahan, sayur-sayuran + air putih cukup pastinya
Diet adalah istilah yang kerap kita dengar, namun pastikan kita memahaminya
sebagai memperbaiki pola makan bukan kemudian tidak makan sama sekali pada
periode tertentu yang bahkan berlebihan melebihi puasa Ramadhan.
Memilih makanan dengan pengolahan yang tepat. Memilih makanan yang direbus,
dikukus, dipanggang, atau dibakar dibandingkan makanan yang digoreng.
Menghindari makanan bersantan, cukup makan sayur sebagai sumber serat. Paling
enak memang kalau di kost kita juga lengkap dengan alat masak sehingga kita
bisa mengontrol dengan baik makanan seperti apa yang akan kita makan tiap
harinya. Namun kalau memang harus makan di warung samping kost, pastikan kita
memilih makanan yang tepat. Gak masalah hanya memilih tempe tahu asal tempe
tahu yang dimasak dengan tepat. Makan sebelum benar-benar lapar dan berhenti
makan sebelum merasa terlalu kenyang. Tidak kalah penting, tiap harinya memiliki
variasi makanan di atas piring makan kita. Hindari cemilan tidak sehat,
gantikan dengan buah-buahan. Sekarang check apa yang ada di atas piring makan
kita sekarang sudahkah sehat dan tepat?
Jatah uang makan pasti sudah diperhitungkan, tapi yang perlu sekali lagi
dipikirkan adalah lebih bijak ketika mengeluarkan uang. Kalau merasa kurang,
boleh lho mencoba kerja part-time atau usaha clothingan kecil-kecilan.
Hehehe....
2.
Olahraga teratur
Olahraga tidak membutuhkan waktu yang banyak, minimal 30 menit sampai 1 jam
sudah cukup. Dari jaman sekolah, kuliah sampai sekarang selalu berusaha menyisihkan
waktu sengaja untuk datang ke gym karena saya anggap tempat yang paling
efektif, efisien dan juga praktis. Semua alat ada, semua bagian tubuh terlatih
dan fokus. Namun memang olahraga tidak melulu harus di tempat gym, bahkan di
rumah menyempatkan setelah bangun tidur dan sebelum tidur untuk push up, sit up
juga sudah banyak membantu. Minimal membuat tubuh dan jantung tidak manja.
Praktik sederhana nih, waktu push up atau sit up maupun latihan/olahraga
yang lain, “Saya lebih memilih dari beban, repetisi, set yang paling ringan
pada permulaannya namun saya lakukan dengan konsisten”. Gak muluk-muluk harus
memulai dari beban, repetisi, set yang paling berat kalau kemudian besoknya dah
gak lagi atau baru mulai lagi sebulan kemudian. Cuma gara-gara kesakitan,
lebih-lebih karena kemudian malas, oh My... sama juga bohong dong. Mungkin
sepele tapi kalau dilakukan dengan konsisten pasti ada manfaat yang bisa kita
rasakan, mungkin tidak sekarang, bisa jadi 30 hari setelah kita melakukannya
pasti ada perubahan signifikan, percaya deh. Yang penting tetap semangat dan
jangan terbebani karena harus olahraga. Daripada di rumah tidur-tiduran atau
Cuma nonton TV, mending olahraga.
3.
Istirahat cukup
Tidur 6-8 jam, hindari begadang. Dilemanya anak teknik adalah praktikum
yang menyita waktu hampir disepanjang harinya. Inget waktu semester 5, ambil
praktikum sampai 5 atau 6, belum lagi ditambah praktik ke lapangan, cari data
ke Merapi atau harus pergi ke pantai ambil sample. Habis itu masih harus bikin
penelitian dan laporan, satu laporan jadi masih disusul dengan laporan dari
praktikum lain yang deadlinenya besok...whahahaha.
Konon katanya seperti itu, tapi saya dulu meskipun dengan kondisi seperti
itu masih bisa berusaha untuk menghindari begadang. Tidur maksimal jam 22.00
tapi bangun tiap hari sekitar jam 04.00 sambil nunggu waktu sholat Subuh,
mengerjakan apa yang belum selesai kemarinnya. Management waktu memang sangat
penting, kalo bicara untung rugi, saya merasa sangat rugi ketika harus begadang
karena meskipun saya tidur jam 02.00 maka saya akan tetap bangun jam 04.00.
Hmmm...berarti saya cuma tidur 2 jam dong. Kalau semisal bisa bangun siang
mungkin beda cerita namun rasanya hidup gak produktif, iya gak sih? Bicara
untung rugi lagi nih, dari 24 jam kita memiliki 16-18 jam untuk bekerja, kenapa
kita tidak maksimalkan waktu tersebut sebaik mungkin dan merasa masih kurang. Bertemanlah
dengan waktu berarti mulailah bersahabat dengan jadwal. Sehingga kita sendiri
juga terarah dengan apa yang kita kerjakan.
4.
Menghindari stres
Obat anti stress paling manjur adalah makan coklat atau minum coklat 90%
panas. Paling enak itu. Tapi mungkin cara itu hanya sekadar pengalihan. Hal
yang paling tepat mungkin memberi sugesti positif pada diri sendiri.
“Bayangkan, ketika hari ini telah terlewati, pasti pikiran kita tidak terlalu
terbebani”, seperti ujian kelas 1 kalau kita mengerjakan waktu kelas 2 pasti
rasanya lebih gampang karena mental kita sendiri juga yang lebih tenang. Atau
cara lain menghindari stress adalah membuat list “alasan kenapa saya harus
stress?” adakalanya waktu saya menulisnya pasti bakal ketawa sendiri, “ngapain
juga harus dibikin stress Cuma gara-gara masalah beginian?”. Nah stress kadang
muncul ketika kita sendiri hanya berkutat hanya memikirkannya di dalam otak.
Contohnya gini: “Besok saya ujian, siap gak ya, harus gimana ya, nanti susah
gak bisa ngerjain, ada yang mau kasih contekan gak ya?”, tahu gak solusinya?
Kalau besok ujian kenapa harus dibikin pusing, ada soal-dikerjaan, ada
pertanyaan-dijawab, gak ada yang bakal kasih contekan-sekarang belajar yang
rajin. Sesederhana itu kan sebenarnya. Jangan bebani pikiran kita dengan
hal-hal yang mungkin cocok sebagai anekdot. Let it flow, tapi juga jangan
pasrah-pasrah aja harus ada usaha.
5.
Tidak merokok
Mau kaya dari sekarang? Hidup sehat tidak merokok. Sensasi apa sih yang
diharapkan dengan merokok? Yang ada Cuma buang-buang duit gara-gara terlalu
kaya membakar duit dengan merokok. kalau saya memang tidak merokok dari dulu
karena menghitung untung ruginya, hidup jadi anak kost dari SMP, biaya bulanan
dijatah kalau saya merokok pastinya bakal ada budget tersendiri kalau ngerokok.
Nah daripada buat hal yang gak jelas kayak gitu mending saya pake buat makan.
Namun ternyata pemikiran seperti itu membuat saya lebih realistis dan berpikir
jutaan kali untuk merokok. Selain memang gak ada manfaatnya, fisik juga melemah
karena jantung, paru-paru jadi terlalu manja, hidup juga bakal ada di suatu
titik dimana jadi tidak produktif. Hidup sehat tanpa rokok, hidup sehat
berkualitas. Anak muda bro, masa dikit-dikit sakit, dikit-dikit batuk,
dikit-dikit minum obat....malulah.