Welcome to My Blog

Mari kita berbagi bercerita, bermimpi tanpa batas dan berusaha mewujudkannya, menjadikannya nyata dan benar-benar nyata

------------

------------

------------

------------

Ketulusan

Wednesday, April 9, 2014




Cinta dan kasih yang bahkan tidak bisa dibeli dengan uang.
Sumber : Courtesy Youtube

Pemilu 2014

Pesta Demokrasi 5 Tahunan Indonesia

            Masuk tahun 2014, kembali masuk dalam pesta demokrasi 5 tahunan di Indonesia. semua orang menggunakan hak pilihnya memilih wakil rakyat yang diharapkan dapat meneruskan aspirasi rakyat. Kondisi idealnya adalah seperti itu.

            Seperti tahun-tahun sebelumnya kampanye “Anti Golput” disuarakan oleh pemerintah atau kelompok-kelompok masyarakat yang memposisikan diri mereka sebagai kelompok peduli perubahan masa depan bangsa. Semua berhak memilih dan wakil rakyat berhak untuk dipilih. Namun aksi golput oleh beberapa golongan tersebut juga bisa kita pahami sebagai bentuk respon masyarakat kepada kinerja pemerintahan. Ketika kemudian ada sekelompok masyarakat yang masih meragukan orang-orang yang ada di posisi strategis tersebut “Masihkah bekerja untuk rakyat?”. Ingin menekan jumlah golput, berikan mereka bukti dengan memperbaiki kinerja pemerintahan yang kita pahami dari rakyat untuk rakyat. Bukan sekadar janji namun tindakan nyata, mungkin tidak seutuhnya bisa menjadi ideal namun apabila memang cita-citanya ingin membuat perubahan ke arah yang lebih baik, percaya pasti ada jalan. Semua wakil pastilah yang terbaik dan harusnya berpikir seribu kali untuk hanya diam dengan cara golput. Politik itu kotor, kotor hanya karena pikiran kita yang kotor, bukan karena hukum dan aturan yang dibuat.
Suatu pemerintahan akan berdiri kokoh ketika mereka memiliki pemimpin yang adil dan bijaksana, sistem pemerintah yang bersih, dan rakyat yang senantiasa mendoakan pemimpin dan negaranya. Ada kesinambungan didalam sistem yang bekerja pada suatu negara dan semuanya saling mendukung.
Saya percaya generasi muda adalah kita sekarang, generasi yang seharusnya memiliki ide lebih segar dan realistis dalam melihat semua permasalahan yang ada, tidak hanya menunggu dan berpasrah pada mereka yang sudah tua. Idealisme nasionalisme memang masih layak diperjuangkan. Tidak hanya karena sekarang sudah masuk dalam Pemilihan Umum namun dalam keseharian kita. Tidak mau negara ini di cap negara koruptor, tunjukan kita bukan obyek empuk praktik korupsi itu bisa masuk. Teman-teman mungkin juga ada mendapatkan broadcast massage yang berisikan tentang suara rakyat dan politik uang. “Jika 1 suara dibayar 500rb, artinya jika dibagi 5 tahun, berarti setahun dibayar 100rb dan 100rb dibagi 12 bulan hanya Rp 8.333 dan apabila dibagi nilai perharinya hanya Rp 278”. Itulah rendahnya nilai pemilih yang mau disuap dalam praktik politik uang. Tunjukkan harga diri sebagai generasi muda yang memang peduli dengan bangsanya.
Beberapa hari ini di Yogyakarta marak kampanye kendaraan bermotor yang dilakukan oleh para simpatisan partai politik yang begitu fanatik dengan pilihannya. Aktualisasi diri memang perlu namun dengan cara yang seharusnya juga benar di tempat yang benar. Satu hal yang teringiang, partai mana yang arogan dalam berkampanye, partai itu yang tidak akan saya pilih meskipun pemimpinnya begitu berpengaruh di Indonesia. Kenyataannya beliau tidak sanggup mengkondisikan pengikutnya dan bersikap arogan pada masyarakat. Tunjukkan wibawa seorang pemimpin bahkan pada skala paling mikro, karena posisi rakyat hanya dilihat dari skala paling kecil yang bahkan bisa terabaikan. Semua berhak memilih dan wakil rakyat berhak dipilih, namun sudah siapkah bekerja untuk kepentingan rakyat bukan golongan tertentu.
Indonesia itu satu, dalam kesatuannya ada banyak keanekaragaman. Namun jika memang tujuannya untuk perubahan dan masa depan rakyat yang lebih baik pasti keanekaragaman bukan jadi kendala namun tetap menjadi semangat.

Sumber Gambar :  www.harianjogja.com

Anak Kost Sehat

Hidup Sehat Itu Sederhana
8 Tahun Jadi Anak Kost, Sehat Bukan Jadi Masalah

            Menarik, beberapa saat yang lalu ketika ada pernyataan “Hidup sehat untuk anak kost rasanya sulit dilakukan”. Apa yang sebenarnya membuat sulit? Atau sebenarnya pernyataan tersebut hanya mengada-ada. Mari kita coba intip satu per satu dilema anak kost dalam menjalani hidup sehat...hehehe
1.      Memenuhi kebutuhan nutrisi seimbang

Dalam memenuhi kebutuhan nutrisi seimbang untuk anak kost tantangannya pasti berhubungan dengan pandai mengatur uang bulanan. Hehehe....gak mungkin ada yang gak setuju dengan pendapat itu. Mari kita sederhanakan:
Nutrisi yang penting untuk kita penuhi adalah karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral dan semua itu harus kita penuhi minimal ketika makan 3x sehari saat sarapan, makan siang dan juga makan malam. Gak harus mahal, namun pastikan pada porsi yang pas, tidak kurang tapi juga tidak berlebihan.
a.      Karbohidrat : nasi putih, nasi merah, nasi hitam, oat, kentang dll
b.      Protein & Protein : ayam, ikan, daging sapi, tahu, tempe dll
c.       Vitamin & Mineral : Buah-buahan, sayur-sayuran + air putih cukup pastinya
Diet adalah istilah yang kerap kita dengar, namun pastikan kita memahaminya sebagai memperbaiki pola makan bukan kemudian tidak makan sama sekali pada periode tertentu yang bahkan berlebihan melebihi puasa Ramadhan.
Memilih makanan dengan pengolahan yang tepat. Memilih makanan yang direbus, dikukus, dipanggang, atau dibakar dibandingkan makanan yang digoreng. Menghindari makanan bersantan, cukup makan sayur sebagai sumber serat. Paling enak memang kalau di kost kita juga lengkap dengan alat masak sehingga kita bisa mengontrol dengan baik makanan seperti apa yang akan kita makan tiap harinya. Namun kalau memang harus makan di warung samping kost, pastikan kita memilih makanan yang tepat. Gak masalah hanya memilih tempe tahu asal tempe tahu yang dimasak dengan tepat. Makan sebelum benar-benar lapar dan berhenti makan sebelum merasa terlalu kenyang. Tidak kalah penting, tiap harinya memiliki variasi makanan di atas piring makan kita. Hindari cemilan tidak sehat, gantikan dengan buah-buahan. Sekarang check apa yang ada di atas piring makan kita sekarang sudahkah sehat dan tepat?
Jatah uang makan pasti sudah diperhitungkan, tapi yang perlu sekali lagi dipikirkan adalah lebih bijak ketika mengeluarkan uang. Kalau merasa kurang, boleh lho mencoba kerja part-time atau usaha clothingan kecil-kecilan. Hehehe....
2.      Olahraga teratur
Olahraga tidak membutuhkan waktu yang banyak, minimal 30 menit sampai 1 jam sudah cukup. Dari jaman sekolah, kuliah sampai sekarang selalu berusaha menyisihkan waktu sengaja untuk datang ke gym karena saya anggap tempat yang paling efektif, efisien dan juga praktis. Semua alat ada, semua bagian tubuh terlatih dan fokus. Namun memang olahraga tidak melulu harus di tempat gym, bahkan di rumah menyempatkan setelah bangun tidur dan sebelum tidur untuk push up, sit up juga sudah banyak membantu. Minimal membuat tubuh dan jantung tidak manja.
Praktik sederhana nih, waktu push up atau sit up maupun latihan/olahraga yang lain, “Saya lebih memilih dari beban, repetisi, set yang paling ringan pada permulaannya namun saya lakukan dengan konsisten”. Gak muluk-muluk harus memulai dari beban, repetisi, set yang paling berat kalau kemudian besoknya dah gak lagi atau baru mulai lagi sebulan kemudian. Cuma gara-gara kesakitan, lebih-lebih karena kemudian malas, oh My... sama juga bohong dong. Mungkin sepele tapi kalau dilakukan dengan konsisten pasti ada manfaat yang bisa kita rasakan, mungkin tidak sekarang, bisa jadi 30 hari setelah kita melakukannya pasti ada perubahan signifikan, percaya deh. Yang penting tetap semangat dan jangan terbebani karena harus olahraga. Daripada di rumah tidur-tiduran atau Cuma nonton TV, mending olahraga.
3.      Istirahat cukup
Tidur 6-8 jam, hindari begadang. Dilemanya anak teknik adalah praktikum yang menyita waktu hampir disepanjang harinya. Inget waktu semester 5, ambil praktikum sampai 5 atau 6, belum lagi ditambah praktik ke lapangan, cari data ke Merapi atau harus pergi ke pantai ambil sample. Habis itu masih harus bikin penelitian dan laporan, satu laporan jadi masih disusul dengan laporan dari praktikum lain yang deadlinenya besok...whahahaha.
Konon katanya seperti itu, tapi saya dulu meskipun dengan kondisi seperti itu masih bisa berusaha untuk menghindari begadang. Tidur maksimal jam 22.00 tapi bangun tiap hari sekitar jam 04.00 sambil nunggu waktu sholat Subuh, mengerjakan apa yang belum selesai kemarinnya. Management waktu memang sangat penting, kalo bicara untung rugi, saya merasa sangat rugi ketika harus begadang karena meskipun saya tidur jam 02.00 maka saya akan tetap bangun jam 04.00. Hmmm...berarti saya cuma tidur 2 jam dong. Kalau semisal bisa bangun siang mungkin beda cerita namun rasanya hidup gak produktif, iya gak sih? Bicara untung rugi lagi nih, dari 24 jam kita memiliki 16-18 jam untuk bekerja, kenapa kita tidak maksimalkan waktu tersebut sebaik mungkin dan merasa masih kurang. Bertemanlah dengan waktu berarti mulailah bersahabat dengan jadwal. Sehingga kita sendiri juga terarah dengan apa yang kita kerjakan.
4.      Menghindari stres
Obat anti stress paling manjur adalah makan coklat atau minum coklat 90% panas. Paling enak itu. Tapi mungkin cara itu hanya sekadar pengalihan. Hal yang paling tepat mungkin memberi sugesti positif pada diri sendiri. “Bayangkan, ketika hari ini telah terlewati, pasti pikiran kita tidak terlalu terbebani”, seperti ujian kelas 1 kalau kita mengerjakan waktu kelas 2 pasti rasanya lebih gampang karena mental kita sendiri juga yang lebih tenang. Atau cara lain menghindari stress adalah membuat list “alasan kenapa saya harus stress?” adakalanya waktu saya menulisnya pasti bakal ketawa sendiri, “ngapain juga harus dibikin stress Cuma gara-gara masalah beginian?”. Nah stress kadang muncul ketika kita sendiri hanya berkutat hanya memikirkannya di dalam otak. Contohnya gini: “Besok saya ujian, siap gak ya, harus gimana ya, nanti susah gak bisa ngerjain, ada yang mau kasih contekan gak ya?”, tahu gak solusinya? Kalau besok ujian kenapa harus dibikin pusing, ada soal-dikerjaan, ada pertanyaan-dijawab, gak ada yang bakal kasih contekan-sekarang belajar yang rajin. Sesederhana itu kan sebenarnya. Jangan bebani pikiran kita dengan hal-hal yang mungkin cocok sebagai anekdot. Let it flow, tapi juga jangan pasrah-pasrah aja harus ada usaha.
5.      Tidak merokok
Mau kaya dari sekarang? Hidup sehat tidak merokok. Sensasi apa sih yang diharapkan dengan merokok? Yang ada Cuma buang-buang duit gara-gara terlalu kaya membakar duit dengan merokok. kalau saya memang tidak merokok dari dulu karena menghitung untung ruginya, hidup jadi anak kost dari SMP, biaya bulanan dijatah kalau saya merokok pastinya bakal ada budget tersendiri kalau ngerokok. Nah daripada buat hal yang gak jelas kayak gitu mending saya pake buat makan. Namun ternyata pemikiran seperti itu membuat saya lebih realistis dan berpikir jutaan kali untuk merokok. Selain memang gak ada manfaatnya, fisik juga melemah karena jantung, paru-paru jadi terlalu manja, hidup juga bakal ada di suatu titik dimana jadi tidak produktif. Hidup sehat tanpa rokok, hidup sehat berkualitas. Anak muda bro, masa dikit-dikit sakit, dikit-dikit batuk, dikit-dikit minum obat....malulah.

Berhenti Merokok

Jauh-jauh Dari Rokok

            Bahas bahaya rokok pasti semua juga sudah tahu, bahkan bisa jadi sudah bosan seolah-olah sudah menjadi retorika. Tapi buat temen-temen yang mau berhenti buat merokok, ada yang bener-bener sudah melakukannya? “Sulit” itu yang menjadi jawaban hampir semua perokok dan juga sudah menjadi retorika sosial.


            Beberapa hari lalu saat berdikusi dengan Ibu dari handphone tentang memberikan sugesti positif pada diri sendiri, Ibu saya memberikan contoh tentang bagaimana Bapak saya dulu berhenti merokok kurang lebih 33 tahun yang lalu. Ibu bilang kalau memang mau berhenti merokok “Ya sudah, mulai untuk berhenti, bukan berniat bermula untuk mengurangi tapi memang berniat langsung STOP”. Hmm...saran yang menarik dan memang terbukti Bapak saya berhenti merokok sampai sekarang bahkan kemudian anti dengan yang namanya rokok.
            Tidak perlu merasakan sakit dulu baru peduli dengan hidup sehat. Kalau kita mau mengkritisi apa yang disampaikan Ibu saya adalah jangan buat diri kita nyaman ketika kita berbuat hal yang salah, dengan menanamkan pikiran “sulit” atau hanya “mencoba untuk mengurangi”. Pemikiran semacam itu mengakibatkan diri kita merasa nyaman dan tidak memaksa diri kita untuk berubah. Namun ketika kita benar-benar memaksa pikiran kita untuk mengatakan “Ya, saya harus berubah saat ini juga, ya, saya harus berhenti merokok saat ini juga!” secara bawah sadar kita menekan pikiran kita untuk mau mengikuti apa yang kita sebenarnya ragu untuk dilakukan.
            Omong kosong bila seseorang bilang “mau mencoba untuk mengurangi merokok”, bila ingin berhenti merokok memang benar-benar harus langsung berhenti. Tekan depresi atau gejolak yang akan muncul pada awalnya, ketika sudah melewati insyaAllah pasti akan benar-benar lepas dari jerat candu dari rokok.
            Kenapa sih seseorang itu mulai merokok? Awalnya “coba-coba” atas dasar penasaran, buat para perokok pasti setuju dengan statement ini. Ada juga karena pengaruh pergaulan, “kalo gak ngerokok gak asik, dianggap banci, dianggap sok hidup sehat, dianggap gak mau bersosial”. Ada yang pernah mengalaminya? Tapi apapun alasannya apabila kemudian ketagihan itu memang efek samping dari zat adiktif yang dikandung oleh rokok itu sendiri. Jangan biarkan pikiran kita dibodohi dengan pemikian primitif tentang luar biasanya rokok.
Mau kaya? Berhenti merokok sekarang dan mulai menabung. – Mario Teguh

Sumber Gambar : http://www.123inspiration.com

Esai PDDS 2014

Saturday, April 5, 2014



Memahami Nilai Luhur Budaya Warga Sleman 
Melalui Upacara Adat Saparan Bekakak Gamping
Oleh : Rico Ryano, ST
 
        Berwisata ke Kabupaten Sleman tidak lengkap rasanya apabila melewatkan untuk sengaja menyempatkan berwisata budaya. Memahami karakter dasar dari warga Sleman melalui budaya yang berkembang disini. Budaya merupakan warisan leluhur yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang yang diwariskan dari generasi ke ke generasi. Begitu juga dengan budaya yang ada Kabupaten Sleman, salah satunya adalah Upacara Adat Saparan Bekakak Gamping atau yang lebih dikenal sebagai Upacara Bekakak yang hingga kini tetap dilestarikan oleh warga Desa Ambarketawang. Upacara ini diselenggrakan setiap bulan Sapar, pada hari Jumat mendekati tanggal 15 Sapar yang bertujuan untuk mengenang kesetiaan Abdi Dalem Kraton Yogyakarta, Ki Wirosuto.
            Upacara Saparan Bekakak ini hingga kini terus diselenggarakan oleh warga Desa Ambarketawang karena begitu banyak nilai luhur yang terkandung di dalamnya dan ingin disampaikan tidak hanya untuk warga lokal namun kepada seluruh masyarakat, terlebih ketika para wisatawan juga datang dan mengikuti seluruh prosesi yang ada di Upacara Saparan Gamping ini. Nilai-nilai luhur yang ingin disampaikan yaitu agar kita semua tidak lupa tentang pentingnya nilai kesetiaan, ketulusan, dan rela berkorban untuk kepentingan bersama.
            Peran masyarakat juga sangat penting untuk terus melestarikan budaya yang ada sebagai konsep sadar wisata, yaitu suatu konsep yang menggambarkan partisipasi dan dukungan segenap komponen masyarakat dalam mendorong terwujudnya iklim yang kondusif bagi tumbuh dan berkembangnya kepariwisataan di suatu wilayah dan bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. Masyarakat sebagai sumber daya manusia sadar untuk menjadi bagianutuh dari kepariwisataan sehingga dapat memanfaatkan atau memaksimalkan apa yang dimiliki untuk kemudian dijual sebagai komoditas pariwisata namun tidak merusak nilai-nilai asli yang terkandung didalamnya.Seperti halnya Upacara Saparan Bekakak Gamping ini, apabila masyarakat sendiri enggan untuk mempromosikan dan mengemasnya juga sebagai objek wisata budaya, bisa jadi upacara ini tidak akan dikenal begitu luas seperti saat ini. Wisata budaya karena dikemas untuk memperkenalkan tradisi masyarakat dan sejarah yang berasal dari Desa Ambarketawang, Gamping, Sleman.
            Dari sadar wisata tersebut kemudian dicerminkan oleh warga masyarakat untuk menciptakan lingkungan dan suasana kondusif yang mampu mendorong tumbuh kembangnya pariwisata yaitu dengan memberi suasana yang aman, tertib, bersih, sejuk, indah, ramah dan pada akhirnya memunculkan kenangan sehingga ingin kembali lagi untuk mengikuti Upacara Saparan Bekakak Gamping ini. Keramahtamahan warga memberi kehangatan tersendiri bagi para wisatawan. Sudah menjadi rahasia umum bahwa keramahan ini acap kali yang kemudian memberi kesan baik untuk dikenang para wisatawan. Terlebih Yogyakarta sendiri sudah dikenal sebagai tempat yang begitu ramah dan kental akan budaya saling menghormati satu sama lain.
            Upacara Saparan Bekakak Gamping, memang menjadi salah satu objek wisata budaya yang ditawarkan Kabupaten Sleman, meskipun tidak ada biaya yang harus dikeluarkan para wisatawan untuk mengikuti upacara adat ini, kecuali biaya untuk akomodasi transportasi menuju Desa Ambaraketawang, Gamping, Sleman. Namun hal yang lebih penting yang ingin kembali disampaikan oleh warga sendiri yaitu nilai-nilai luhur apa saja yang dipegang sehingga membentuk karakter warga Ambarketawang yang juga sebagai representatif dari karakter warga Yogyakarta pada umumnya. Dengan begitu masyarakat luaspun secara langsung atau tidak langsung juga memamahami hal tersebut dari perasaan yang mereka rasakan ketika berbaur dengan masyarakat mengikuti Upacara Saparan Bekakak Gamping ini. Dan kemudian diharapkan menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan untuk kembali ke Yogyakarta terutama ke Kabupaten Sleman untuk menikmati obyek wisata-wisata lain yang juga ditawarkan sekaligus untuk menggali lebih dalam lagi nilai-nilai luhur yang ada. Kabupaten Sleman representasi Yogyakarta, Yogyakarta menunjukkan karakter Indonesia, Wonderful Indonesia.

Sumber Foto : http://infowisata.co
Akun terkait : @dimjengsleman

About

My photo
Founder of L-Men Community Yogyakarta, Health Education Division LMenJogja, International active member of American Association of Petroleum Geologist, Junior Geologist, Semifinalist LOTY 2014, Duta Bahasa Nasional 2013, Amateur Graphic Designer, Poet, Violinist and Pianist, Professional Male Model
 

Translate